Category: Coretan

Hikmah yang Terpilih

Begitu banyak kejadian menyimpan arti. Tapi kebanyakan kita tidak memahami. Jika dihitung, berapa banyak perubahan yang terjadi dihadapan kita. Perubahan yang awalnya merupa kehadiran, lalu...

Mengelola Ketidaksempurnaan

Apa lagi yang tersisa dari ketampanan setelah ia dibagi habis oleh Nabi Yusuf dan Muhammad. Apalagi yang tersisa dari kecantikan setelah ia terbagi habis oleh...

Unfinished Emotion (2 – finished)

Ya, ini lanjutan dari tulisan yang pertama mengenai Unfinished Emotion. Menyambung dari yang pertama, unfinished emotion terjadi karena manusia tidak segera atau tidak mau menyelesaikan...

Unfinished Emotion

Unfinished emotion merupakan sebentuk respons emosional terhadap apa yang kita persepsikan tidak adil yang terjadi di masa lampau. Bentuknya amat beragam, bisa berupa kebencian, kemarahan,...

Rehat Sejenak

Akhir-akhir ini saya jarang menulis di blog. Lihat saja tanggal terakhir saya posting. Itu tanggal 17 Maret 2010. Ada beberapa hal yang membuat saya teralihkan....

CaraNya Begitu Indah

CaraNya begitu indah, membuat hati terus tergugah dan merendah. Memang tidak setiap orang bisa dinasihati dengan kata-kata. Wajar bila banyak orang tersadar saat mendengar ceramah,...

Air Mata Rindu

Langit Madinah kala itu mendung. Bukan mendung biasa, tetapi mendung yang kental dengan kesuraman dan kesedihan. Seluruh manusia bersedih, burung-burung enggang berkicau, daun dan mayang...

Akhlak Nabi

Selalu diam Berbicara seperlunya Bicaranya fasih, ringkas tapi padat Hatinya selalu sedih Berpikir terus menerus Menghargai nikmat sekecil apa pun tanpa pernah mencaci Tak pernah...

Sayap yang Tak Kan Pernah Patah

Mari kita bicara tentang orang-orang patah hati. Atau kasihnya tidak sampai. Atau cintanya tertolak. Seperti sayap-sayap Gibran yang patah. Atau kisah kasih Zainuddin dan Hayati...

Antara Sulit, Mudah, RidhaNya

satu waktu, sudah lama sekali seseorang berkata dengan wajah sendu “alangkah beratnya.. alangkah banyak rintangan.. alangkah berbilang sandungan.. alangkah rumitnya.” *** aku bertanya, “lalu?” dia...