Selalu diam
- Berbicara seperlunya
- Bicaranya fasih, ringkas tapi padat
- Hatinya selalu sedih
- Berpikir terus menerus
- Menghargai nikmat sekecil apa pun tanpa pernah mencaci
- Tak pernah mencela makanan; bila suka dimakan, bila tidak, ditinggalkan
- Tak pernah marah menyangkut urusan dunia
- Marah atau mengekang amarah bukan karena nafsu
- Bila kebenarang dilanggar, tak ada yang mampu mengekang amarah beliau
- Bila marah, beliau memalingkan muka
- Bila senang, beliau memejamkan mata
- Tak pernah berkata kotor, berbuat keji dan melampaui batas, serta berteriak-teriak di pasar
- Tak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan, bahkan beliau memaafkan dan berlapang dada
- Tangan beliau tidak pernah memukul selain dalam jihad dijalan Allah
- Bila menghadapi dua hal, beliau memilih yang termudah selama tidak berpretensi maksiat
- Di rumah, beliau adalah manusia biasa yang mencuci baju, memerah susu dan mengerjakan sendiri segala keperluan dirinya
- Di saat duduk atau pun berdiri, beliau senantiasa berzikir
- Raut wajahnya selalu cerah, perangainya dapat ditiru dengan mudah, lemah lembut dan ramah
- Tak pernah berlaku keras dan kasar, berteriak-teriak, dan mencela orang
- Tiga hal yang mereka jauhi; perselisihan, congkak dan segala yang tidak diperlukan
- Tak pernah mencela dan memaki-maki orang
- Tak pernah menuntut kerahasiaan mereka
- Tak pernah berbicara kecuali sesuatu yang menjanjikan pahala
- Berbicaranya memukau siapa pun yang mendengarnya, seolah ada burung melintas di kepala mereka
- Bagi yang melihat beliau sepintas lalu, ia akan takut bercampur hormat.
- Bagi yang sering bergaul dan telah mengenal baik beliau, ia akan mencintainya tanpa batas
- Memberi tempat kepada orang yang mau duduk, dan tidak menganggap ada yang lebih mulia di antara mereka
- Siapa yang meminta sesuatu, pasti dipenuhi, atau ditolak dengan tutur kata yang sejuk. Tangan beliau selalu terbuka bagi siapa saja tanpa pilih kasih; beliau adalah bapak bagi mereka semua
- Di mana pun beliau duduk, di situ terpancar cahaya ilmu, sikap malu dan sabar, serta amanah. Tak ada yang berani mengangkat suara di hadapan beliau.
- Semua mengakui yang lain lebih utama karena takwanya; yang tua dihormat, yang kecil disayang, yang mempunyai keperluan diprioritaskan, orang asing dijaga dan diperhatikan
- Tidak memotong pembicaraan orang. Kalau ingin memotong, beliau menyetop atau berdiri
- Paling lapang dada
- Paling tepat logat bicaranya
- Paling halus wataknya
- Paling ramah tata pergaulannya
- Berkata orang yang berusaha menggambarkan beliau, “Tak pernah kulihat orang seperti dia, dulu maupun sekarang”
- Shalawat dan salam semoga abadi mengalir kepada beliau, segenap keluarga dan sahabat beliau. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Sumber : Bilik-bilik Cinta Muhammad, Kisah Sehari-hari Rumah Tangga Nabi ; Dr Nizar Abazhah