CaraNya begitu indah, membuat hati terus tergugah dan merendah. Memang tidak setiap orang bisa dinasihati dengan kata-kata. Wajar bila banyak orang tersadar saat mendengar ceramah, namun lalai begitu sampai dirumah.
Nasihat memang salah satu jalan hidayah, tapi pengaruhnya kadang lemah sebab hati kita sudah payah. Karena itu, Allah sering kali membuat kita berubah melalui musibah. Terkadang hanya dengan kemiskinan, orang-orang kaya menjadi sadar akan berharganya kekayaan. Terkadang hanya dengan kehilangan, bisa membuat kita tersadar akan berharganya yang pernah diberikan.
Tidak ada yang tidak bermakna dari keadaan yang tertimpa kepada kita. Semua memiliki maksud; semua menghadirkan pesan. Tersadar dalam menelusuri, bahwa tidak selalu meminta keadaan yang sama untuk memiliki kenikmatan, atau terlepas dari kesulitan.
Karena pasti, ada kala ketika terasa hidup kita tak berkembang, ada kala ketika terasa kesulitan yang menghadang tidak segera menghilang, ada kala ketika terjatuh terendah seolah tertinggalkan, maka pada saat itulah kita membutuhkan cahaya yang menenangkan. Mungkin kita sudah melangkah terlalu jauh. Jauh dari cahayaNya.
Ya, cahaya baru terlihat bermakna ketika disandingkan dengan gelap. Gelap yang mewujud rasa terkungkung meresahkan jiwa. Maka, pada saat itulah kebutuhan akan cahaya begitu besar membuncah rasa.
Begitu banyak kejadian, baru menunjukkan arti ketika keadaan membawa kita titik tolak kebalikan. Karena, ada kalanya peristiwa yang berlawanan hanyalah caraNya membuat kita menemukan kearifan yang tak tertangkap, tak terdengar, tak terserap jiwa.
Wallahu a’lam bish-shawab
Referensi : Al Hikam, Ibnu ‘Athaillah.
Baguss bangettt n_n
terima kasih ^^