Jika ada yang bertanya pada saya tentang menulis, maka saya akan mengatakan banyak hal yang bisa kita tulis. Bagaimana tidak banyak? Setiap hari kita melihat, mendengar dan merasakan beragam hal. Beragam hal yang kita tangkap itu bukan hanya puluhan, namun bisa ratusan bahkan jika kita bisa saling menghubungkan bisa menjadi ribuan.
Sejujurnya, saya ingin menulis setiap hari, hanya saja keterbatasan waktu yang membuat semuanya tidak bisa langsung tertuang dalam bentuk tulisan. Saking banyaknya, banyak hal sudah yang terlupa dan terlewat karena tidak tertulis. Banyaknya bendahara kata mempengaruhi kemudahan kita dalam menulis. Karena beragamnya bendahara kata yang dimiliki, memudahkan kita memilih kata mana yang tepat sesuai dengan interpretasi yang ingin kita sampaikan.
Seharusnya menulis adalah aktifitas kedua setelah membaca. Ketika dengan membaca kita menangkap, maka dengan menulis kita mengikatnya. Namun, memang diakui bagi sebagian besar orang menulis adalah hal yang tidak mudah. Menulis menjadi mudah ketika sudah menjadi kebiasaan, karena hanya memindahkan apa yang ada di dalam otak, hati, perasaan kita ke dalam bentuk tulisan.
Menulis menjadi sulit, ketika kita menempatkan diri kita sendiri berada di luar tulisan. Layaknya mengemudikan kendaraan, mengemudi akan menjadi tidak mudah ketika kita merasa bagian terpisah dengan kendaraan yang kita kendarai. Sebaliknya, mengemudi akan menjadi lebih mudah ketika kita menjadi satu “tubuh” dengan kendaraan yang kita kendarai.
Jadi, menulislah dengan menyatu dengan tulisan itu sendiri. Menulislah layaknya tulisan itu adalah bagian darimu.
Hehehee nice post gan. ..