Pada jaman “dahulu kala” (awal pengembangan), ketika linux akan berhubungan dengan hardware menjadi hal yang “tak terlupakan”. Karena apa? Karena si pengguna membutuhkan kerja yang tidak sedikit, atau dalam kata lain butuh kerja keras. Ya jika hardware yang digunakan merupakan hardware dari vendor yang umum digunakan, maka dengan mudah akan langsung terdeteksi di linux. Tapi jika vendor itu tertutup, maka selamat, kemungkinan besar hardware tersebut tidak langsung berjalan dengan baik. Tapi disinilah “seninya”.

Sebenarnya bagaimana sih hardware bekerja di linux? Jika Anda menggunakan Window$, maka kemungkinan Anda familiar bagaimana hardware tersebut bisa berjalan dengan menggunakan driver yang sudah tersedia dari vendornya. Tapi, kalau di linux itu berbeda.

Sebelumnya, kenapa sih kita membutuhkan driver? Karena pada dasarnya motherboard yang kita miliki tidak bisa berkomunikasi langsung dengan hardware lainnya. Si motherboard tidak mengerti bagaimana bisa mengirimkan suara ke speaker, tidak tahu bagaimana caranya menyimpan data ke hardisk Anda. Maka untuk melakukan komunikasi antar hardware tersebut membutuhkan sejenis software perantara yang menghubungkan antar hardware. Nah karena itulah dibutuhkan driver.

Jadi bagaimana driver di implementasikan di linux? Ada dua cara bagaimana linux mengimplementasikan hardware agar bisa berjalan di linux. Yang perlu di ingat, bahwa inti sistem operasi adalah kernel, linux itu adalah kernel. Di kernellah biasanya semua konfigurasi tercakup.

Cara pertama, driver yang ada bisa di kenal dengan menggunakan kernel module. Saat kernel module di load ke dalam memory pada saat proses boot yang pada akhirnya linux dapat berkomunikasi dengan hardware tersebut. Kernel module ini biasanya berekstensi .o atau .ko dan disimpan di direktori /lib/modules/kerner_versi/kernel/driver.

Tulisan Lain   Sekilas File System di Linux

Sedangkan cara kedua, dukungan hardware bisa didapatkan langsung melalui konfiugrasi bawaan dari kernel tersebut. Yang dimana jika mau mengimplementasikan cara kedua ini, maka Anda harus mengkompile ulang kernel yang Anda miliki. Jika sudah begini, maka kernel module tidak diperlukan.

Inilah yang membedakan ada hardware yang langsung terdeteksi, ada yang juga yang tidak. Dan biasanya yang tidak dengan menjalankan script yang menjadi kernel module. Ya beginilah linux berkomunikasi dengah hardware.

By alfach

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *