Sejak kecil, entah sejak kapan tepatnya. Saya selalu merasa, keberadaan kita untuk orang sekitar kita adalah untuk membantu orang lain lebih baik, orang lain disini dalam arti orang dekat atau kenal baik. Dalam arti lain juga, kita dipertemukan dengan orang pasti memiliki tujuan / arti, dan tujuan itu saya tanamkan dengan membuat orang lebih baik. Selama kita terus bersama dengan dia, maka tugas kita belum selesai. Jika tugas kita selesai, maka kita akan meninggalkan dia dan menuju ke orang lain.
Mungkin bagi sebagian besar orang akan mengatakan “ah, kebanyakan nonton film lo”. Tapi iya, deskripsi itu pernah menjadi film serial “Quantum Leap” yang pemeran utama, selalu melakukan lompatan waktu bertemu dengan orang berbeda-beda dengan tugas/tujuan membantu orang terhindar dari hal yang buruk. Selama hal yang buruk tetap akan terjadi pada orang itu, maka dia akan terjebak pada orang tersebut.
Jika didefinisikan seperti itu, sepertinya orang yang melakukan quantum leap tidak memiliki kehidupan sendiri, ia hanya melakukan lompatan-lompatan untuk berada di kehidupan orang lain.
Dalam beberapa hal, ada kemiripan dengan kehidupan nyata kita. Kita selalu bertemu orang-orang baru, lalu orang-orang tersebut datang dan pergi. Ada kalanya mereka yang datang dan pergi bukan sekedar lewat. Mereka memberi warna dan membuat kita belajar akan hidup. Ada kalanya juga seolah-olah kita saling bertukar arti, tanpa dia/mereka kita tidak akan menjadi seperti ini.
Hal tersebut biasanya terjadi antar sahabat… Sahabat ada menjadi orang yang sangat dekat dan mewarnai hidup kita. Tapi kita juga tahu bahwa mereka yang menjadi sahabat pada saatnya tidak selalu ada didekat kita.
Satu hal yang pasti ketika orang yang kita kenal dekat dan baik tak lagi mewarnai seperti dulu. Mereka sudah menjadi lebih baik tanpa kita dan mereka baik-baik saja.
“Karena tugasku untuk mereka sudah selesai, mereka baik-baik saja… paling tidak itu harap dan doa ku untuk mereka”